Rabu, 29 Oktober 2008

Aku Yang Akhiri

Ketika kubuka mata di pagi hari
Aku agak linglung
Dan mulai merenung
Aku lupa kalau kau telah pergi
Karna aku yang akhiri

Mungkin kau bahagi disana
Menari, tertawa, dan tersenyum penuh canda
Atau bersedih, membuang air mata
Dan menyesali kenyataan yang terjadi
Hanya kau dan pencipta kita yang tahu

Masa lalu adalah sebuah pengalaman
Untuk menyongsong masa depan
Biarkan waktu yang menegarkan kita
Biarkan hari yang akan menengahi

Semua, bukan kita yang salah
Tapi keadaan yang memaksa
Dan ini merupakan konsekuensi logis
Dari sebuah kenangan yang memang tak manis

Yakinlah, akan ada hikmah yang tersembunyi
Semua bukan pemberhentian
Tapi sebuah batu loncatan
Akupun takkan sedih
Karna aku akhiri

Pencipta Aku

Dihatiku yang paling dalam
Ada sebuah puisi yang tak terkatakan

Sebuah puisi yang hidup dalam akar hatiku
Yang tak mau mengalir seperti tintia dalam kertas

Ia adalah puisi yang disusun oleh kontemplasi
Disebarkan oleh kesunyian
Dicerahkan oleh keramaian
Di bungkus oleh kebenaran

Diulangi oleh cinta
Disembunyikan oleh kesadaran
Dan dinyanyikan oleh jiwa

Mimpi yang Kusudahi


Disetiap ku berdiri
Berharap bertemu kamu
Di setiap mata memandang
Kuingin ada kamu di bola mata ini

Namun saat kau melihatmu
Mataku berpaling tak berani menatapmu
Ketika kau tersenyum
Tanpa sadar hati ini tertawa bahagia

Ku telah meletakkan wibawaku
Ku pertaruhkan harga diriku
Ku menafikkan kehormatanku
Di bawah telapak kakimu

Tapi aku takkan bersujud
Jangan pernah bermimpi kalau aku akan memohon
Aku akan mencintaimu
Tapi aku takkan memaksamu mencintaiku

Aku pastikan saat ini
Lelaki penuh ambisi ini
Akan berhenti mencari
Cinta yang telah lama yang dinanti

Ku kukuhkan dalam hati
Lelaki pemimpi ini
Akan dan sudah lelah bermimpi
Untuk mendapatkanmu bidadari

Pria ini telah sadar
Bahwa aku tak mugkin di sampingmu
Aku akan bersandar pada kursi kenyataan
Dan aku akan berhenti mengganggumu

Kembalilah normal ke kehidupanmu
Anggap tak pernah kenal aku
Ibaratkan aku sebagai setitik noda hitam dalam hidupmu
Yang takpernah kau harapkan
Kedatangannya…

PERSAHABATAN


>

Persahabatan
jembatan silahtulrahim
perasaan kasih sayang tulus dan suci
seumpama mengasihi diri sendiri...

Persahabatan murni
sangat berarti
harum mewangi bak aroma kasturi
teman menangis juga ketawa
berada di sisi di saat derita
sedia mendengar sanggup membantu
bermanis muka biarpun hiba
pemberi semangat dan harapan
penawar hati penajam pikiran
menyadarkan kita ketika khilaf...

Sahabat sejati
ibarat sebutir bintang begermerlapan
di antara jutaan bintang di langit kelam
Jangan biarkan ia terlelap
peliharalah ia dengan keikhlasan
teguhkan kesepakatan
binakan ikatan mesra
semoga ia terus bersinar....

Kamis, 23 Oktober 2008

Wecome

Selamat Datang di Blog Baru Saya...
Terimakasih atas kunjungannya....